AnNajm ayat 38 dan 39, Allah tegaskan: "Bahwasanya seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain dan bahwasannya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya.". Dengan demikian, kalau diperhatikan, perbuatan menghadiahkan pahala kepada orang yang sudah meninggal dunia itu berlawanan dengan isi ayat-ayat di
๏ปฟJakarta - Saat ada orang yang meninggal, biasanya ada acara selamatan atau tahlilan untuk orang meninggal. Acara yang mengundang tetangga ini diisi dengan membaca serangkaian ayat Al-Qurโ€™an dan kalimat thayyibah. Kemudian secara khusus pahala bacaannya dihadiahkan untuk orang yang meninggal. Acara semacam ini biasanya digelar pada hari-hari tertentu, seperti tujuh hari berturut-turut, saat 40 hari, 100 hari, hingga memperingati haulnya. Terkait perkara ini memang ada perbedaan pendapat di kalangan ulama. Sampai sekarang perbedaan ini kerap kali menjadi bahan perdebatan di tengah-tengah masyarakat. Teks Materi Khutbah Jumat Singkat 2023 Persiapan Menuju Akhirat Kesiapan Pemkab Sidoarjo Jelang Puncak Harlah 1 Abad NU di Gelora Delta Naskah Khutbah Jumat Renungan Awal Tahun 2023 untuk Perbaikan Diri Padahal seharusnya perbedaan ini tak perlu diperdebatkan lagi. Keduanya memiliki landasannya masing-masing. Toleransi atau menghargai perbedaan pendapat adalah cara bijak untuk menyikapinya. Dalam kesempatan ini akan menguraikan masing-masing pendapat yang membolehkan selamatan untuk orang meninggal dan yang tidak. Kali ini yang akan diulas adalah pendapat dari ulama Nahdlatul Ulama NU dan Muhammadiyah. Saksikan Video Pilihan IniIslam Aboge Lebaran Idul Fitri Kamis, Ini Perhitungan KalendernyaPendapat NUIlustrasi bersyukur, Islami. Photo by ekrem osmanoglu on UnsplashPendapat pertama adalah yang membolehkan. Mengutip NU Online, ulama mazhab Hanafi, sebagian ulama mazhab Maliki, ulama mazhab Syafiโ€™i, dan ulama mazhab Hanbali menegaskan bahwa menghadiahkan pahala bacaan Al-Qurโ€™an serta kalimat thayyibah kepada mayit hukumnya boleh, dan pahalanya sampai kepada sang mayit. Syekh Az-Zailaโ€™i dari mazhab Hanafi menyebutkan ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุงู„ู’ุฅูู†ู’ุณูŽุงู†ูŽ ู„ูŽู‡ู ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽุฌู’ุนูŽู„ูŽ ุซูŽูˆูŽุงุจูŽ ุนูŽู…ูŽู„ูู‡ู ู„ูุบูŽูŠู’ุฑูู‡ูุŒ ุนูู†ู’ุฏูŽ ุฃูŽู‡ู’ู„ู ุงู„ุณู‘ูู†ู‘ูŽุฉู ูˆูŽุงู„ู’ุฌูŽู…ูŽุงุนูŽุฉูุŒ ุตูŽู„ูŽุงุฉู‹ ูƒูŽุงู†ูŽ ุฃูŽูˆู’ ุตูŽูˆู’ู…ู‹ุง ุฃูŽูˆู’ ุญูŽุฌู‘ู‹ุง ุฃูŽูˆู’ ุตูŽุฏูŽู‚ูŽุฉู‹ ุฃูŽูˆู’ ู‚ูุฑูŽุงุกูŽุฉูŽ ู‚ูุฑู’ุขู†ู ุฃูŽูˆู’ ุงู„ู’ุฃูŽุฐู’ูƒูŽุงุฑูŽ ุฅู„ูŽู‰ ุบูŽูŠู’ุฑู ุฐูŽู„ููƒูŽ ู…ูู†ู’ ุฌูŽู…ููŠุนู ุฃูŽู†ู’ูˆูŽุงุนู ุงู„ู’ุจูุฑู‘ูุŒ ูˆูŽูŠูŽุตูู„ู ุฐูŽู„ููƒูŽ ุฅู„ูŽู‰ ุงู„ู’ู…ูŽูŠู‘ูุชู ูˆูŽูŠูŽู†ู’ููŽุนูู‡ู Artinya โ€œBahwa seseorang diperbolehkan menjadikan pahala amalnya untuk orang lain, menurut pendapat Ahlussunnah wal Jamaโ€™ah, baik berupa shalat, puasa, haji, sedekah, bacaan Qurโ€™an, zikir, atau sebagainya, berupa semua jenis amal baik. Pahala itu sampai kepada mayit dan bermanfaat baginya.โ€ Lihat Usman bin Ali Az-Zailaโ€™i, Tabyinul Haqaiq Syarh Kanzud Daqaiq, juz 5, h. 131. Adapun soal mengkhususkan waktu tertentu untuk membaca Al-Qurโ€™an dan kalimat thayyibah seperti pada malam Jumat, hari ke-40 orang meninggal, dan sebagainya, pendapat ini membolehkan. Pendapat ini berpegangan pada hadis riwayat Ibnu Umar ุนูŽู†ู ุงุจู’ู†ู ุนูู…ูŽุฑูŽ ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูู…ูŽุง ู‚ูŽุงู„ูŽ ูƒูŽุงู†ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุจูู‰ู‘ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ูŠูŽุฃู’ุชููŠู’ ู…ูŽุณู’ุฌูุฏูŽ ู‚ูุจูŽุงุกู ูƒูู„ู‘ูŽ ุณูŽุจู’ุชู ู…ูŽุงุดููŠู‹ุง ูˆูŽุฑูŽุงูƒูุจู‹ุง. ูˆูŽูƒูŽุงู†ูŽ ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูู…ูŽุง ูŠูŽูู’ุนูŽู„ูู‡ู. Artinya Dari Ibnu Umar radhiyallahu anhuma, ia berkata Nabi shallallahu alaihi wasallam selalu mendatangi masjid Qubaโ€™ setiap hari Sabtu, dengan berjalan kaki dan berkendara. Abdullah ibnu Umar radhiyallahu anhuma juga selalu melakukannya.โ€œ Mengomentari hadis tersebut, al-Hafidz Ibnu Hajar al-Asqalani berkata, hadits ini menunjukkan kebolehan mengkhususkan sebagian hari atau sebagian waktu untuk melaksanakan amal saleh, dan melanggengkannya. Lihat Ahmad bin Ali bin Hajar al-Asqalani, Fathul Bari, juz 4, h. 197. Pendapat ini juga membolehkan bersedekah untuk orang yang meninggal dan diyakini bahwa pahalanya sampai kepada mereka. Pendapat ini berpedoman pada riwayat Aisyah radhiyallahu anha ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุฑูŽุฌูู„ุงู‹ ุฃูŽุชูŽู‰ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ูŽ ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุฅูู†ู‘ูŽ ุฃูู…ู‘ููŠูŽ ุงูู’ุชูู„ูุชูŽุชู’ ู†ูŽูู’ุณูŽู‡ูŽุงุŒ ูˆูŽู„ูŽู…ู’ ุชููˆุตู ูˆูŽุฃูŽุธูู†ู‘ูู‡ูŽุง ู„ูŽูˆู’ ุชูŽูƒูŽู„ู‘ูŽู…ูŽุชู’ ุชูŽุตูŽุฏู‘ูŽู‚ูŽุชู’. ุฃูŽููŽู„ูŽู‡ูŽุง ุฃูŽุฌู’ุฑูŒ ุฅูู†ู’ ุชูŽุตูŽุฏู‘ูŽู‚ู’ุชู ุนูŽู†ู’ู‡ูŽุง. ู‚ูŽุงู„ูŽ ู†ูŽุนูŽู…ู’ Artinya Seseorang mendatangi Nabi shallallahu alaihi wasallam, lalu berkata โ€œHai Rasulullah. Sesungguhnya ibuku meninggal dalam keadaan tiba-tiba, dan belum berwasiat. Saya rasa seandainya sebelum meninggal dia sempat berbicara, dia akan bersedekah. Apakah dia mendapatkan pahala jika saya bersedekah untuknya?โ€ Rasul bersabda โ€œYa.โ€ Dengan berdasar pada dalil-dalil sebelumnya, ulama NU menyepakati bahwa tahlilan atau selamatan untuk orang meninggal boleh-boleh saja dilakukan dalam MuhammadiyahIlustrasi muslim berdoa, berzikir, Islami. Photo Copyright by FreepikSementara itu, Muhammadiyah memiliki pandangan tersendiri terkait hukum selamatan yang ditujukan kepada orang meninggal. Menurut Muhammadiyah, mengadakan selamatan disertai dengan doa yang dipaketkan itu tidak ada tuntunannya dalam Islam. Mengutip situs resminya, selamatan tiga hari dan seterusnya merupakan sisa-sisa pengaruh budaya animisme, dinamisme, dan peninggalan budaya Hindu yang sudah berakar di tengah-tengah masyarakat. Menurut Muhammadiyah, karena selamatan untuk orang meninggal ada hubungan dengan ibadah, maka kembali lagi kepada tuntunan Islam. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah melarang ulama Yahudi yang masuk Islam, bernama Abdullah bin Salam, yang ingin merayakan hari Sabtu sebagai hari raya. Ia ditegur oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Jadi, kita harus masuk kepada ajaran Islam secara menyeluruh kaffah, tidak boleh sebahagian-sebahagiannya. โ€œSeharusnya, ketika ada orang yang meninggal dunia, kita harus bertakziyah/melayat dan mendatangi keluarga yang terkena musibah kematian sambil membawa bantuan/makanan seperlunya sebagai wujud bela sungkawa,โ€ demikian keterangan dalam Majalah Suara Muhammadiyah No. 3, 2007 yang dimuat di situs resminya. Muhammadiyah mencontohkan saat zaman Nabi Muhammad SAW. Pada waktu Jaโ€™far bin Abi Thalib syahid dalam medan perang, Nabi shallallahu alaihi wa sallam menyuruh kepada para shahabat untuk menyiapkan makanan bagi keluarga Jaโ€™far, bukan datang ke rumah keluarga Jaโ€™far untuk makan dan minum. Wallahuโ€™alam.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Bentuknya adalah) mendo'akan keduanya, meminta ampun untuk keduanya, memenuhi janji mereka setelah meninggal dunia, menjalin hubungan silaturahim (kekerabatan) dengan keluarga kedua orang tua yang tidak pernah terjalin dan memuliakan teman dekat keduanya." (HR. Abu Daud no. 5142 ). Kedua , Menyambung Silaturahmi dengan Teman Teman Orang Tua

BACAJUGA: Fakta Arwah Orang Meninggal dalam Islam. Doa di atas bersumber dari cerita Ummu Salamah ketika ia mengadu kepada Rasulullah SAW. (Ummu Salamah) berkata: "Ketika Abu Salamah wafat, aku menemui Nabi SAW, lalu berkata: 'Wahai Rasulullah, Abu Salamah telah meninggal.'. Beliau bersabda: "Ucapkanlah: 'Allahummaghfirli wa lahu wa
UmatIslam yang melaksanakan sholat jenazah harus memenuhi syarat sah seperti pada sholat lainnya. Yakni suci dari hadas besar dan najis, menutup aurat, dan menghadap ke arah kiblat. Pelaksanakan sholat jenazah dilakukan setelah jenazah selesai dimandikan dan sudah dikafani. Peletakan jenazah adalah di sebelah kiblat orang yang menyolatkannya.
๏ปฟKetikamelakukan ziarah kubur, seorang muslim dianjurkan untuk mendoakan orang sudah meninggal tersebut, membaca ayat Alquran, dan zikir. Berdasarkan teladan Nabi Muhammad SAW, saat memasuki kompleks pemakaman, dianjurkan membaca salam sebagai berikut:
C Cara Memandikan Jenazah 1. Meletakkan Jenazah di Meja / Keranda 2. Berniat dan membaca basmalah 3. Mengusap Perut Jenazah 4. Membersihkan P4nt4t dan Kotoran Jenazah 5. Membersihkan Mulut dan Hidung 6. Mewudhukan Jenazah 7. Menyiram Kepala Jenazah, wajah dan jenggot jenazah 8. Menyiram Tubuh bagian kanan dan Kiri Jenazah 9. VAvfm.
  • 4a722sbwog.pages.dev/276
  • 4a722sbwog.pages.dev/232
  • 4a722sbwog.pages.dev/292
  • 4a722sbwog.pages.dev/426
  • 4a722sbwog.pages.dev/455
  • 4a722sbwog.pages.dev/352
  • 4a722sbwog.pages.dev/270
  • 4a722sbwog.pages.dev/109
  • cara mendoakan orang yang sudah meninggal menurut muhammadiyah